Pemimpin Ketemu Monkey
>> Senin, 09 Maret 2015
Dalam aktivitas sehari-hari seorang pimpinan selalu dihadapkan dengan banyak persoalan. Dari urusan internal sampai eksternal. Semua permasalahan harus disikapi dan diselesaikan dengan bijaksana tanpa memunculkan masalah baru. Banyak pimpinan perusahaan harus menghadapi stress pekerjaan yang luar biasa. Apalagi ditambah dengan sikap anak buah yang kurang peduli serta kurangnya kemampuan pimpinan dalam memimpin perusahaan. Umumnya, pimpinan selalu merasa sebagai manusia super yang bisa menyelesaikan semua permasalahan bawahan. Bawahan selalu dibuat ketergantungan yang tinggi dengan pimpinan.
Padahal, hal ini akan menyulitkan seorang pimpinan dan membuat pimpinan semakin tidak berdaya. Misalnya, seorang bawahan mengeluh tentang jam masuk kerja, kemudia meminta pimpinan untuk bisa mentolerir keterlambatannya. Dikarenakan sebagai seorang pimpinan yang ingin mengakomodir kepentingan bawahan maka pimpinan mengijinkan si bawahan untuk terlambat masuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat menimbulkan permasalahan pekerjaan yang baru dimana pekerjaan yang seharusnya dapat dilakukan di pagi hari harus tertunda menunggu si bawahan tersebut datang.
Dan ini juga berdampak kepada mekanisme pekerjaan yang lain wal hasil si pimpinan pun pusing dibuat bawahan karena kondisi tersebut. Permasalahan ini bisa disebut monkey dalam pekerjaan.Monkey merupakan seekor kera yang beratnya 20-30 kg. Pada saat mengakomodir kepentingan si bawahan maka sebenarnya si bawahan telah meletakkan Monkeynya ke pundak pimpinan. sehinga semakin banyak model bawahan seperti ini maka semakin banyak Monkey yang akan dipikul oleh Sang Pimpinan. Dampaknya pimpinan akan kurang memperhatikan pekerjaan dan disibukkan dengan hal yang tidak semestinya diurusnya.
Proses improvement serta peningkatan kinerja pun akan menjadi terkendala. Untuk kondisi seperti ini, seharusnya pimpinan mendeskripsikan ke bawahan apa yang menjadi permasalahan keterlambatannya kemudian mencari akar permasalahan yang menjadikannya terlambat kemudian meminta si bawahan untuk membuat perencanaan agar dia datang tidak terlambat kemudian lakukan supervisi. Jika hal ini dilakukan maka pimpinan akan dapat lebih melakukan pendekatan sama bawahan dan pimpinan tidak perlu pusing menghadapi permasalahan yang ada. Saatnya kerja cerdas.
Inpirasi dari Buku One Minute Manager Meet Monkeys